Rabu, 03 Februari 2016

PERAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER



A. Pentingnya Pendidikan Karakter 
            Wacana pendidikan karakter sepuluh tahun terakhir ini banyak dibicarakan disegala lapisan masyarakat. Dan respon yang timbul dari pakar penddikan serta disiplin lain, merekomendasikan agar pendidikan karakter segera dilakukan. Ada sejumlah alasan mengapa pendidikan karakter perlu dilaksanakan di antaranya adalah : 
                    Pendidikan karakter dapat dijadikan landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu terwujudnya masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab berdasarkan Pancasila. Sebagai upaya untuk mendukung perwujudan cita-cita sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila daan Pembukaan UUD 1945.
3             Pembangunan karakter bangsa yang selama ini telah dilakukaan belum berhasil sebagaimana diinginkan, karena itu perlu diupayakan seoptimal mungkin. Mengapa belum optimal? Hal itu tercermin masih adanya kesenjangan yang sangat besar dilapangan sosial, ekonomi dan politik. Kerusakan lingkungan yang terjadi diberbagai seluruh pelosok negeri, masih terjadinya ketidakadilan hokum, pergaulan bebas dan pornografi di kalangan remaja, kekerasan dan kerusuhan, korupsi yang merambah di semua sector kehidupan masyarakat. Bahkan saat ini banyak dijumpai tindakan anarkis, konflik sosial, penuturan bahasa yang buruk dan tidak santun dan ketidak taatan berlalu lintas.
               Pendidikan karakter, khususnya Pendidikan karakter bangsa penting dilakukan, karena bangsa Indonesia dengan kejadian-kejadian yang ada menunjukkan telah kehilangan jaati diri dan karakter bangsa. Semua itu bermuara pada (a) disorientasi dan belum dihayati nilai-nilai Pancasila sebagai filosofi dan ideology bangsa, (b) keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai esensi Pancasila, (c) bergesernya nilai-nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, (d) memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa, (e) ancaman desintegrasi bangsa, dan (f) melemahnya kemandirian bangsa (buku induk Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa 2010-2025).
                                  Pendidikan karakter penting diupayakan terutama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dengan meningkatnya kualitas SDM dengan sendirinya dapat menentukan kemajuan suatu bangsa.

Pentingnya pendidikan karakter juga dikemukakan oleh Sulistyowati (2012:5). Menurutnya, ada dua alasan mengapa pendidikan karakter penting, karena ; (1) karakter merupakan hal yang sangat esensial dalam berbangsa dan bernegara. Hilangnya karakter akan menyebabkan hilangnya generasi penerus bangsa. Karakter berperan sebagai kemudi dan kekuatan sehingga bangsa ini tidak terombang ambing; dan (2) karakter tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus dibangun dengan dan dibentuk untuk menjadi bangsa yang bermartabat,
Bagi pemerintah Indonesia, pendidikan karakter, sangat diprioritaskan karena dapat dijadikan sebagai dasar pembangunan pendidikan. Tentang pentingnya pendidikan karakter juga dikemukakan oleh Mendikbud M. Nuh. Menurutnya pendidikan karakter sangat peenting terutama dalam rangka peningkatan kualitas SDM. Hal ini penting dipersiapkan karena kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas karakter bangsanya. Oleh karena itu pendidikan karakter perlu dilakukan sejak usia dini. Karena usia dini merupakan usia kritis bagi pembentukan karaakter seseorang.
Terkait dengan pendidikan karakter, berikut ada enam pilar karakter yang dapat dijadikan acuan pendidikan . keenam puilar itu adalah ; (1) trustworthiness, bentuk karakter yang membuat seseorang menjadi berintegritas, jujur, dan loyal; (2) fairness, bentuk karakter yang membuat seseorang memiliki pemikiran  terbuka serta tidak suka memanfaatkan orang lain; (3) caring, bentuk karaakter yang membuat seseoorang memiliki sikap peduli dan perhatian terhadaap orang lain maupun kondisi sosial lingkungan sekitar; (4) respect, bentuk karakter yang membuat seseorang selalu menghargai dan menghormati orang lain; (5) citizenship, bentuk karakter yang membuat seseorang sadar hukum dan peraturan serta peduli terhadap lingkungan alam; (6) responsibility, bentuk karaakter yang membuat seseorang bertanggungjawab, disiplin, dan selalu melakukan sesuatu dengan sebaik-baik mungkin.  

B. Bagaimana Cara Meningkatkan Pendidikan Karakter
            Salah satu upaya untuk memperbaiki karakter bangsa yang secara kolektif ini sedang mengalami kemunduran atau kerusakan , upaya yang paling mungkin dapat dilakukan melalui pendidikan. Mengapa pendidikan? Karena pendidikan menurut Muslich (2011:vii) merupakan mekanisme institusional yang akan mengakselarasi pembinaan karakter bangsa dan juga berfungsi sebagai arena pencapaian tiga hal principal dalam pembinaan karakter bangsa. Ketiga hal prinsip itu adalah :
            Pendidikan sebagai arena untuk re-aktivitasi karakter luhur bangsa Indonesia. Secara historis bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki karakter kepahlawanan, nasionalisme, sifat heroic, semangat kerja keras serta berani menghadapi tantangan. Kerajaan-kerajaan Nusantara di masa lampaau adalah bukti keberhasilan pembangunan karakter yang mencetak tatanan masyarakat maju, berbudaya dan berpengaruh.
                          Pendidikan sebagai sarana untuk membangkitkan suatu karakter bangsa yang dapat mengakselerasi pembangunan sekaligus memobilisasi potensi domestik untuk meningkatkan daya saing bangsa.Pendidikan sebagai sarana untuk menginternalisasi kedua aspek di atas, yakni re-aktivasi sukses budaya masa lampau dan karakter inovatif serta kompetitif, ke dalam segenap sendi-sendi kehidupan bangsa dan program pemerintah. Internalisasi ini harus berupa suatu concerted efforts dari seluruh masyarakat dan pemerintah.
Salah satu upaaya peran pendidikan dalam mengembangkan pendidikan karakter adalah mengedepankan peran guru. Menurut Musfiroh (2008), Sedikitnya ada dua belas peran guru yang dapat dilakukan dalam rangka mengembangkan pendidikan karakter, yaitu: 
      1. Menetapkan metode belajar yang melibatkan partisipasi aktif murid
      2. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
            3. Memberikan pendidikan karakter secara eksplisit, sistematis, dan berkesinambungan
      4. Metode pengajaran yang memperhatikan keunikan masing-masing anak
5    5. Seluruh pendekatan di atas penerapan prinsip-prinsip Developmentality Appropriate Practises;
      6. Membangun hubungan yang supportive dan penuh perhatian di kelas di seluruh sekolah
      7. Model atau (contoh) perilaku positif
      8. Menciptakan peluang bagi siswa untuk menjadi aktif dan penuh makna termasuk kehidupan di kelas
      9. Mengajarkan keterampilan sosial dan emosional secara esensial
     10. Melibatkan siswa dalam wacana moral
     11. Membuat tugas pembelajaran yang penuh maknaa dan relevan untuk siswa
     12. Tak ada yang terabaikan.

C. Peran Pembelajaran Bahasa dan Sastra dalam Pendidikan Karakter
            Pemahaman banyak orang selama ini pendidikan karakter hanya dilakukan oleh mata pelajaran agama dan PPKN, yang laangsung mengajarkan secara verbal dan hal-hal yang berkaitan dengan budi pekerti dan moral. Dalam paradigm modern, pendidikan karakter, sangat efektif apabila diintegrasikan ke dalam mata pelajaran pelajaran lain, termasuk lewat pembelajaran bahasa daan sastra. Dengan demikian pendidikan karakter lebih efektif dilakukan dengan contoh-contoh keteladanan. 

Dikutip dari buku : Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd. Peran Pembelajaran Bahasa dan Sastra Dalam Pendidikan Karakter, 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar