Minggu, 21 Mei 2017

BALLADA CINTA "KAN KUBAWA MATI"

Biar luka kandung hingga sirna
Berapi panasnya menghantam jiwa 
Perihnya perih, ini luka bagai mandi cuka !
Basah, mengoyak daging pada hati sang jiwa

Biar luka kukandung hingga sirna
Berapi panasnya sepanas tembaga
Perihnya perih, menjilat api pada bara
Basah, mengoyak daging pada hati sang jiwa

Biar lara kutimang meski hati meronta
Kubawa lari, hingga keranda menyapa
Hingga para kamboja ramai bicara
Jangan lagi tanya mengapa, ini luka !

Biar luka kutimang meski hati meronta
Kubawa lari, hingga kafan menyapa
Hingga para kamboja ramai bicara 
Jangan lagi tanya mengapa, ini duka !

Sabar aku sabar, sadar aku sadar ini ujian-Nya
Kubawa lari, lukaku hingga ajal menyapa

Biar luka ku busuk dimakan usia 
Tapi senyum s'lalu kubawa kemana-mana
Manakala  ada jejaka pengobat luka 
Sirnalah duka nestapaku ditebas si jaka 

By : SID ( Pujangga tak bernama )  
Minggu, Mei 21 2017




Kamis, 18 Mei 2017

CERITA DI SORE HARI


Kala langit merah tembaga memancarkan pesonanya
Berhiaskan sekelompok camar terbang mempesona
Bersinarkan cahaya matahari tenggelam di arah sana
Angin sore menyejukkan hati dan suasana-
hingga sepoinya membelai rambutnya
Hei siapa dia ? Kudekatkan ia
Oh nampaknya ia sedang menenangkan diri
Kulihat kerlingan matanya penuh fantasi
Seorang pemuda duduk gagah laksana pangeran berkuda
Aku menyapa seraya melemparkan senyum padanya
Tak sanggup ku menatapnya begitu sayu penuh makna
Seperti sedang murung memikirkan sesuatu
Atau sedih sedang mengganggu hatinya
Entah apa yang kurang padanya-
namun duka masih mengiringi hidupnya
Wahai tuan yang baik hati engkau jangan lupa
Jangan kau cari tempat memuja dunia
Bila memuja bagai patung, membakar dupa pun memuja
Diam dalam gua bertapa menikmati wangi dupa
Tiada makna tiada berati hanya bertapa
Sepoi berhembus menyejukkan diri
Mengenyah duka dari dalam hati
Perlahan dukaku sirna dimakan waktu
Pernahkah tuan merasakan duka nan lara ?
Bila tuan pernah merasakan duka nan lara-
apa tuan ingin pergi mencari penawar duka ?
Atau tuan ingin menyendiri selamanya ?
Ahh tuan hanya diam membisu saja ...
Hanya melemparkan senyum ramahnya
Kulihat jarum jam berlari cepat
Nampaknya hari makin gelap berkabut
Berpamit aku pulang sebelum aku terbuai
Jangan lagi murung dengan pandangan itu
Kau lihat diluar sana dunia ini indah sekali
Tapi kau pun tak perlu memuja dunia
Pernah sesat aku kala memuja dunia
Kini ku tinggalkan dunia yang fana
Hanya ku cari Dia Maha Penyayang-
sang penerang jiwa 
Dan cinta sejati belahan jiwa 
Hidupmu  bagai biola senandung larasnya
Mengharu harmoni dalam orkes  
Indah berlagu hingga petang datang membayang
Tetap bergairah tuan jalani hidupmu
Namun kau jangan lupakan kekasihmu
Dia-lah Tuhan pemberi segala nikmatmu

*puisi gaya bebas*
By : SID ( Pujangga tak bernama )
Kamis, Mei 18 2017








Selasa, 16 Mei 2017

SELALU DIHATIKU ( Guruku )

Kusambut pagi dengan ceria
Kucium tangan kedua orang tua tercinta
Kugendong tas dipundak sekuat tenaga 
Mengingat hari terakhir sekolah
Aku senang seperti lega rasanya
Denyut nadi dan nafas kuat mengiringi kaki melangkah 
Kupandang wajah dengan kerlingan mata sambut meriah
Tiba di gerbang bertemu guruku dengan rona memerah
Aku mengerti merasakan apa yang ia rasakan
Angin pengahntar rindu meniup segala penjuru
Membuat hati semakin rindu akan gayamu
Guru kau sadarkan kami apa arti prestasi nan bakti
Dari mana kami dapat nilai favorit ini ?
Jikalau bukan dari engkau yang menuntun kami-
dalam prestasi, kebenaran, dan suri tauladan
Sebelum kami semua terjerat akan jurang kenistaan
Kau ajarkan kami akan nilai moral dan kebenaran
Sebelum itu terjadi  
Engkau sadarkan kami dalam tuntunan hati
Dengan ketulusan kasih sayang engkau peduli hidup kami
Akan prestasi, bakti, dan masa depan kami
Guruku kami pergi bukan meninggalkamu sendiri
Kau tetap ada dalam jiwa dan hati kami
Bila perlu dunia pun harus tahu engkau guru kami-
yang baik hati dan teman bermain kami
Dalam diam khusyuk kami dalam berdoa 
Bagi kebahagiaan engkau agar jauh dari duka nestapa
Biar pelangi mewarnai hidupmu nan ceria meski tak lagi bersama
Biar bintang di langit menemani malammu 
Bahagiamu bahagiaku juga guru 
Kau kan s'lalu ada dalam hati kami selamanya
Meski jarak membentang memisahkan kita
Akan kami tetap ingat sepanjang hayat
Memang pilu terasa, mata mulai berkaca-kaca-
Mendekap dan menyayat
Tiada lagi canda dan tawa seperti itu 
Tangan bergetar kala kau jabat tanganku 
Mendingin dengan penuh haru
Guru tanpamu kami bukanlah siapa-siapa
Tanpamu kami bukanlah apa-apa
Meski mendung kini mewakili suasana
Aku tetap melangkah menjemput asa
Kembali kami kan menjadi kebanggaanmu
Dengan lantang ku katakan pada dunia :
"Dia guruku yang selalu ada dihatiku"
Tiada lupa, hormat dan bakti kami kepadamu guru
Semoga bahagia sentosa selalu mengiringi hidupmu guru

*puisi gaya bebas*
By : SID ( Pujangga tak bernama )
Rabu, Mei 17 2017


Selasa, 09 Mei 2017

BULAN DI MALAM KELAM

Berdiri aku memandang bulan dalam jendela kamar
Sepi kelam tiada berisik, hanya bulan terang benderang
Angin malam meniup segala penjuru, menyejuk bumi memecah sepi 
Biar ku temani bulan bersinar sendiri ditengah sunyi tetap menari 

Kaulah bulan diam malam yang kelam
Berlagu dendang meski sendiri menerangi langit malam
Oh bulan rupamu tiada ku lihat nan kasat mata
Namun cahayamu mampu mengobati luka nan lara

Merasuk ke dalam sukma membisik dengan lirih 
Mendayung jiwa ke tempat dingin, mengajak aku bersajak
Dalam rupa sinarmu maha sempurna tiada dua
Tetap setia benderang hingga pagi menjelang 

Oh bulan datanglah kembali temani retakan hati
Butir-butir rindu mengharu di tengah sepi
Maukah kau datang sekuat raksasa
Atau kau ingin menjelma secantik dunia

Gumamku dalam rindu mengharu kalbu,
Bulan datanglah kembali dalam pangkuanku
Biar piluku sirna, bagai pelipur lara
Hingga hilang pedih perih di palung jiwa

Diamku menunggu bulan datang kembali
Larut malam kian menjadi
Nampaknya bulan tidak datang bersinar kembali
Ku pandang langit gelap hitam kelam 

Gumamku lirih berbisik,
Bulan datanglah kembali dalam pangkuanku
Biar piluku sirna, bagai pelipur lara
Hingga hilang pedih perih di palung jiwa

Begini aku bulan, sendiri berkelana mengembara 
Tiada teman di hati hanya doa penenang jiwa
Dia-lah Tuhan Maha Sempurna dan Kaya
Kau indah bersinar karenan-Nya

Bersinar terang cahayamu benderang 
Merasuk sukma menghibur sang jiwa nan lara 
Terang benderang engkau berlagu dendang
Duhai bulanku pesona sinaranmu yang tiada dua
Tetaplah bersinar terang bagi jiwa-jiwa yang lelah
Hingga hilang pedih perih di palung jiwa

Rabu, 10 Mei 2017

By : SID (Pujangga Tak Bernama)

Sabtu, 11 Maret 2017

Sudah Berkeluarga Tapi Tidak Berhijab? Salah Siapa?

Assalamualaikum wr wb...

Gini, di sini saya hamya sebagai blogger yang ingin mencurahkan isi hati saya tentang apa yang saya lihat disekitar saya. Banyak dari teman-teman yang sudah tau tapi enggan berjilbab alasannya klise sekali belum siap atau dari pada berjilbab tapi bejat mending jilbab hati dulu.. dan ada yang belum tau wajib hukumnya mengenakan jilbab, oke baik kita akan bahas semuanya tentang hijab, sharing-sharing aja untuk menambah ilmu :). 


Setiap kali berbicara mengenai hukum wajib menggunakan jilbab kerap kali perdebatan/ pembantahan yang terjadi semakin panjang dan panas.
Karna itu ada beberapa pertanyaan dalam diri saya, serta keraguan yang terlintas, karena saya masih sangat awam dalam hal agama sangat takut sekali bila saya telah mengenakan hijab tetapi melakukan dosa maka dosanya akan lebih bekali-kali lipat, dan membuat saya sangat takut dan akhirnya saya putuskan untuk menteguhkan pendirian saya maka saya membaca beberapa artikel dan hadist serta ayat mengenai hukum mengenakan hijab dan apa akibat bila tidak berjilbab dan apakah boleh tidak berjilbab karena belum siap? maka postingan dibawah ini akan menjawab semua, kami mengingatkan sebuah pesan dari Nabi Kita,Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam tentang Hijab. Jangan menyesal kelak di hari Kiamat, bila Anda tidak mau membaca dan mentaati nasihat ini.) 

APA JILBAB ITU?Jilbab atau hijab secara syari’at merupakan bagian pakaian yang wajib digunakan untuk menutupi kepala wanita hingga ke dadanya.
Dalilnya adalah:
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya…” [QS. An-Nuur 24:31]. Artinya ialah bahwa Allah menghendaki agar para wanita menutup kain dari kepalanya hingga ke dadanya.

 Dari ayat ini maka para wanita Muslimah perlu memperhatikan apa yang ia pakai. Apakah benar-benar hijab yang sesuai hukum Allah, ataukah hanya kain yang dihias-hias oleh tukang salon. Ingat, hijab bukanlah mode yang bertujuan membuat wanita lebih cantik, justru hijab dipakai agar wanita terlindungi dari fitnah. Itulah salah satu tujuan syari’at.

Dalilnya ialah:

“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59).

Di antara para wanita di zaman Rasulullah tersebut tentu ada yang baru masuk Islam atau ahli maksiat. Namun, setelah turunnya ayat kewajiban hijab, maka mereka langsung melakukannya. Tak ada wanita yang beralasan seperti wanita di zaman sekarang yang menolak hijab dengan alasan: “Aku belum siap”, atau “Jilbab hanya untuk wanita sholehah”. 

A. AKU BELUM SIAP (Harus, Wajib, Kudu!) BERHIJAB


1. Belum siap
     Belum siap, merupakan alasan nomor satu yang paling sering kita dengar. Padahal kebanyakan orang justru merasa siap setelah mereka berhijab dan bukan sebaliknya. Kalau diajak berhijab aja belum siap, kalau diajak masuk surga pasti belum siap juga dong ?, yang pake alasan ini entah gak sadar kalau perintah berhijab itu datangnya dari Allah ! gak ada toleransi alasan “belum sia” karena ini perintah dari Pencipta kita dan kita sebagai hamba wajib untuk menjalankannya! coba kalau malaikat izrail tiba-tiba dateng terus mau nyabut nyawa kita, apakah kita bisa bilang “ya malaikat, saya belum siap mati. nanti aja yah cabut nyawanya..”? (itu konyol ya haha) masuk akal gak? kalau emang takdirnya mati hari itu juga ya pasti akan mati, malaikat mana mau peduli kamu siap atau gak, kamu mau atau gak. makanya gak akan ada toleransi kesiapan bagi kamu karena Allah sudah menggariskan kehidupan hambaNya. siap gak siap ya harus siap.
sebenernya kesiapan seseorang itu kan bergantung pada dirinya sendiri bukan orang lain. boleh jadi sugesti “belum siap” ini muncul karena kamu terpengaruh oleh bisikan setan. itu sugesti negatif, sebagai seorang muslim harusnya kita tidak boleh terjebak. setan akan melakukan segala cara kan agar bisa menghasut ke jalan yang sesat. pasti nanti akan ada aja yang berdalih, “Daripada nanti dilepas lagi kerudungnya karna belom siap. mending nunggu siap dulu.” sekarang yang jadi pertanyaan apa kamu mau dituntun oleh setan? setan, jin kafir dan iblis itu ahli neraka. mereka bakal kekal disana. jadi jangan mau diperbudak oleh mereka.    

2. Menghijabkan hati dulu 
       
Jawaban klise yang juga sering dipakai adalah, "Nanti saja, saya mau menghijabkan hati dulu". Jika saya mendengar jawaban seperti ini, saya akan langsung nyeletuk, "Emang hati bisa dihijabin?" hati itu bukan aurat, gimana caranya hati make jilbab? coba benahi yang kelihatan secara fisik dulu. Aurat yang benar-benar terpampang itu kan rambut, dada, paha, kulit tangan dan kaki. Tutup dulu yang telihat kasat mata
deh! biasanya wanita yang berdalih dengan alasan ini akan kasih pernyataan “Percuma kan berhijab tapi kelakuannya buruk.” kalau niat berhijabnya karena Allah semata insya Allah dengan sendirinya akan memperbaiki kelakuan menjadi lebih baik. Yakinlah Allah pasti akan menuntun hambaNya yang mau berusaha untuk menjalankan perintahNya. Kalau niat hijabnya cuma karena fashion, disuruh pacar, ikut-ikutan temen, tuntutan sekolah, dan sebagainya. Jelas akan cenderung melencengkan fungsi dan keutamaan berhijab itu sendiri karena mereka berhijab demi manusia, bukan demi Dzat yang telah menciptakannya.   

3. Belum dapat hidayah   
      Nah ini nih yang sering terdengar juga, hidayah itu harus dicari dan tidak serta-merta jatuh dari langit / datang sendiri. Lalu bagaimana cara mendapat hidayah-Nya? gak ngerti deh sama wanita yang make alasan ini untuk berkilah, emang gimana caranya kamu tau kalau kamu udah dapet hidayah? lewat mimpi ketemu malaikat jibril gitu? atau nunggu hidayah jatuh dari langit? hadeeeuuuh -_-”  hidayah itu kita sendiri yang cari! caranya ya dengan kita berusaha untuk semakin mendekatkan diri pada Allah. Semakin kamu merasa dekat dengan Allah pasti akan ada suatu daya tarik dan keinginan untuk selalu melaksanakan setiap perintahNya dan menjauhi laranganNya. Kalau kita kerjaannya cuma tidur aja tanpa mau usaha apakah mungkin hidayah akan menghampiri  kita? tau gak kalau yang datengnya langsung dari Allah itu namanya AZAB, bukan hidayah. karena hidayah itu sesungguhnya didapatkan dari usaha manusia itu sendiri yang ingin menjadi pribadi sebaik-baiknya manusia, sedangkan azab yang datang langsung dari Allah itu diterima manusia karena kelalaian manusia itu sendiri atas kemunafikan dari perintah Allah. Sebenernya dengan punya niatan ingin berhijab aja itu udah termasuk hidayah dari Allah. Tinggal gimana langkah kita selanjutnya mau langsung berhijab atau malah mau menundanya? inget, sesuatu yang ditunda-tunda itu gak baik. Selagi mampu, maka kerjakan! mana tau kita meninggal besok, ya gak?

4. Tidak yakin berhijab itu kewajiban 
      Jika Kamu tak yakin kalau berhijab itu adalah sebuah kewajiban, ada baiknya Kamu membuka kembali Al Quran. Di dalamnya sudah tertulis bagaimana Allah memerintahkan semua perempuan muslimah untuk memakai hijab. Tentunya perintah ini dibuat untuk kebaikan perempuan sendiri. 
Dalam surat Al Ahzab ayat 59 jelas-jelas Allah berfirman “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya** ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
**Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.
 


5.
BIKIN GERAH Panas dan merusak rambut    
      Alasan berhijab itu bikin gerah, panas dan bisa merusak rambut itu sangat berlebihan. Sekarang ini tren busana muslimah sudah sangat modern, apa lagi ada beragam produk kecantikan yang bisa melindungi rambut dari kerusakan atau kekeringan saat memakai hijab. Justru sebaliknya, dengan berhijab kulit akan terlindungi, terutama dari sinar UV yang berbahaya. Jelaslah bahwa sebenarnya fungsi hijab ini bukan untuk merusak, melainkan untuk melindungi pemakainya.
Belum atau baru mau coba berhijab aja udah ngeluh kepanasan dan kegerahan duluan, coba bandingkan dengan wanita muslim arab yang semuanya berhijab. mereka tinggal di daerah gurun pasir yang suhu 
udaranya jelas jauh lebih tinggi daripada Indonesia, sangat panas. tapi kok mereka gak ada yang ngeluh kepanasan dan kegerahan ya? jadi ukhti please berhenti jadi wanita lenje yang banyak maunya dan banyak ngeluhnya. kita ambil sisi positifnya aja kalau dengan berhijab justru kulit kita terhindar dari sengatan sinar ultra violet yang dapat merusak kulit. kulit kita jadi gak kusam dan tetap terjaga kesehatannya. lagipula Allah menyuruh kita berhijab kan pasti supaya kita terlindungi. jadi mustahil jika hijab itu akan merusak diri kita. Allah gak mungkin memerintahkan suatu hal yang buruk bagi hambaNya. kalau baru mau berhijab aja udah banyak ngeluhnya, itu sama aja kalah sebelum berperang. mending coba dulu dan rasakan sensasinya dijamin deh bakal betah, nyaman dan gak akan ada niatan untuk lepas kerudung. malah kebanyakan kesan setelah berhijab itu seperti ini “Tau gini kenapa gak berhijab dari dulu aja yah?” inget ukhti, neraka itu jauh lebih panas daripada terik mentari sekarang. saya gak berniat nakut-nakutin loh cuma sekedar mengingatkan aja.

6. Dilarang orangtua 
      "Saya tadinya tidak percaya dengan alasan ini, sampai suatu saat saya benar-benar melihat langsung. Teman saya yang sudah berhijab dengan benar (berjilbab besar yang tidak tipis/transparan)  tiba-tiba melepas hijabnya dengan alasan dilarang ibunya. Ibunya takut si anak tidak mendapat jodoh, tidak dapat pekerjaan, dikucilkan, dan lain-lainnya.
Kadang ada aja Ibu yang gak mau anaknya berhijab (berjilbab besar yang tidak tipis/transparan) dulu soalnya takut anaknya susah dapet jodoh lah, dikira fanatik Islam lah, atau takut anaknya mengikuti aliran-aliran tertentu. Status orangtua memang tinggi di dalam ajaran Islam, sudah kewajiban anak untuk mematuhi perintah orangtua SELAMA apa yang diperintahkan mereka sejalan dengan perintah Allah.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak.” (An-Nisa`: 36)
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya .” (Al-Luqman : 15)
semisal kamu udah mengukuhkan niat untuk berhijab tapi gak jadi karena larangan orangtua, mendingan kamu kasih pengertian secara baik-baik kepada orangtuamu. tunjukin aja surat-surat di Al-Qur’an tentang kewajiban berhijab. seinisiatif kamu lah rayu-rayu orangtuamu biar luluh hatinya. sering-sering aja membantu mereka. asal jangan main kasar aja sama orangtua sendiri. dan larangan orangtua jangan dijadikan sebagai penghalang bagi kamu untuk menaati perintah Allah. gak usah takut bakal diomelin, nekad aja pake jilbab besar. percaya deh orangtua itu sayang banget sama anaknya meskipun anaknya suka gak dengerin omongan mereka, orangtua itu akan tetep sayang bahkan dalam kondisi seburuk apapun anaknya. lambat laun insya Allah orangtua kamu juga pasti akan memaklumi pilihan kamu dan menerima keputusan kamu. (pengalaman pribadi) hehehh

7. Susah dapat rezeki atau pekerjaan 
    Bukan hijab yang harus "disalahkan" ketika Kamu tak mendapatkan rezeki atau pekerjaan, tapi mungkin usaha dan doa Kamu yang belum maksimal untuk menjemput rezeki dariNya.
Allah sudah mengatur rezeki, nasib, dan jodoh setiap manusia. Satu yang hal yang harus dipahami adalah rezeki itu bukan bergantung dari bos di kantor atau partner bisnis Kamu. Jadi tidak logis kalau Kamu takut kekurangan rezeki karena memakai hijab. pekerjaan yang kamu dapatkan atas izin siapa? rizki yang kamu dapatkan atas izin siapa? masa lebih manut sama boss daripada sama Dzat yang mengizinkan kamu untuk bekerja dan mendapat rizki? alhamdulillah jika pekerjaan kamu membolehkan wanita berhijab. jika tidak, akan ada jalannya dimana pekerjaan kamu menerima hijabmu. memang gak semua pekerjaan, tapi setidaknya masih ada. cari pekerjaan yang direstui Allah. jangan sampai kita diperbudak oleh uang dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan banyak uang demi kesenangan duniawi. ingat, kita gak hidup kekal di bumi ini. antara urusan dunia dan akhiratpun harus seimbang agar kita menjadi orang yang selamat di kemudian hari. maka itu mulailah dari hal yang sederhana dulu, yaitu berhijab. nanti untuk akhlak baik dan tingkat ketebalan iman insya Allah akan mengikuti. ironis memang kalau uang itu bukan segala-galanya tapi segala-galanya memerlukan uang. mindset yang seperti itu tak jarang membuat manusia jadi gelap mata, seolah dia akan mati jika tidak mati-matian mencari uang. khususnya wanita, sampai banyak yang rela menjual diri, rela harga dirinya terinjak-injak, rela mengorbankan kehormatannya, hanya demi harta yang berlimpah. kemudian ia menjadi lalai dan berani kepada Allah karena merasa telah memiliki segalanya. na’udzubillahi mindzalik. kita ini para wanita akhir zaman, jangan sampai kita termasuk golongan manusia yang merugi hanya karena tidak berhijab. 
 
8. Jauh jodoh
        "Ini adalah pemikiran yang sangat salah. Justru sebaliknya, semua laki-laki pasti ingin menikah dengan perempuan yang sholeha, cantik fisik dan perilakunya.
Prioritas utama yang harus dipilih pria dari seorang perempuan adalah agamanya, alias seiman. Maka sebandel-bandelnya pria, ia pasti ingin menikah dengan perempuan yang saleha. Karena perempuan itu nantinya bukan hanya jadi istri, tapi juga ibu dari anak-anaknya. gak ada data otentik yang mampu membuktikan bahwa wanita berhijab itu susah dapet jodoh. buktinya banyak kakak-kakak hijabers yang udah menikah. gak ada jaminan kalau wanita gak berhijab itu lebih gampang dapet jodoh, buktinya masih banyak artis-artis cantik yang masih single. jadi gak usah paranoid gitu. jodoh itu Tuhan yang ngatur. tugas kita cukup memperbaiki kualitas diri kalau mau jodoh yang baik. zaman skarang pria itu emang suka banget ngeliatin wanita-wanita seksi, itulah naluri mereka sebagai pria. tapi bukan brarti mereka mau menikahi wanita yang sperti itu kan? semisal pria harus milih antara wanita salehah atau wanita seksi, kalau pria itu punya iman dan nalar yang cukup, pastilah dia lebih milih wanita salehah. karena dia tau betul kalau wanita salehah akan taat pada suami, akan menghasilkan keturunan yang baik, akan senantiasa mendampinginya menuju jalan yang lurus. nah makanya setelah berhijab kita juga harus memperbaiki akhlak supaya insya Allah bisa menjadi wanita salehah idaman pria baik-baik. oke ukhti?
9. Tidak modis (terkesan kuno)
   
Alasan ini mungkin saja benar di tahun 1990-an. Tetapi jika melihat perkembangannya sekarang ini, alasan ini sudah tak relevan. Sejak tahun 2010, perkembangan busana muslim sangat pesat. Justru hijab telah menjadi semacam ikon baru di dunia fashion Indonesia. Hijab tak lagi jadi halangan untuk tampil modis dan gaya, karena orang Indonesia kini semakin kreatif untuk berkreasi dengan hijab dan busana yang dipakai.

10. Takut jelek
Banyak perempuan yang berpikiran bahwa memakai hijab bisa membuat perempuan jadi terlihat tua dan jelek. Benarkah? banyak laki-laki justru berpikir sebaliknya. Baginya, perempuan yang berhijab itu terlihat lebih cantik dan inner beauty-nya lebih terpancar jelas. 

Hijab akan mempercantik pemakainya dari luar dan dalam. Saat seseorang berhijab akan tumbuh keinginan untuk memperbaiki akhlak dan perilaku sehari-hari.
hijab itu cantik di mata Allah. tapi kebanyakan wanita yang belum berhijab ini lebih takut keliatan jelek di mata manusia daripada jelek dimata Allah. penampilan fisik yang rupawan adalah bonus, justru yang paling utama dan fital itu keimanan dan bagaimana kita menjaga aurat. banyak wanita yang akan merasa cantik dan lebih percaya diri jika rambutnya yang panjang dan indah itu tergerai kemudian diperhatikan oleh khalayak banyak. bangga gitu dinilai cantik oleh orang-orang? mentang-mentang kalau udah pake krudung gak bakal keliatan lagi keindahan rambutnya trus jadi menunda berhijab deh. mentang-mentang gak mau keliatan jelek jadi gak masalah gitu menyepelekan ketetapan Allah? yang penting tetep tampil cantik dihadapan orang ya kan? dilaknat Allah pun gak akan takut dong yang penting tetep terlihat cantik di depan umum. semisal kamu uda pernah coba berkerudunh trus dibilang jelek sama temenmu kemudian kamu akan lebih stres kepikiran apa kata orang daripada kepikiran apa kata Allah. wanita yang seperti itu bisa dipastikan hanya mengedepankan hal duniawi dan mengesampingkan bekal untuk akhirat. sadarlah wahai ukhti, yang dimaksud dengan cantik adalah kecintaan terhadap Allah, kemuliaan hati, dan keindahan akhak. kecakapan wajah bukanlah suatu tolak ukur bagi Tuhan untuk melihat seberapa cantiknya kamu. jelek penampilan itu sifatnya relatif, tergantung dari siapa yang melihatnya. jika berhijab itu jelek menurut manusia kan bukan berarti jelek juga dimata Allah. bener ga ???

B. KEBATILAN ANGGAPAN JILBAB HATI


Sebagian orang yang mengikuti hawa nafsu berkata bahwa jilbab tidaklah penting yang terpenting adalah jilbab hati. Maka, tanyakanlah lagi kepada orang tersebut: “Bagaimana jilbab hati yang benar itu?” Pernyataan seperti ini sangat dekat dengan bid’ah-bid’ah yang dibuat oleh orang-orang Nasrani yang tidak bersunat, ketika mereka ditanya: “Yesus dikhitan pada hari ketujuh setelah kelahirannya, mengapa banyak di antara kalian yang tidak khitan? Mereka menjawab: ‘Yang penting bagi kami adalah SUNAT HATI!’”

Maka bertakwalah sekelompok orang yang menyelisihi sunah Rasulullah dan syari’at yang telah ditetapkan Allah dalam agama yang mulia ini.

Kemudian ada pula yang mengatakan: “Untuk apa berjilbab kalau kelakuannya bejat? Lebih baik tidak berjilbab tapi kelakuannya baik.”

Maka, kita katakan kepada orang seperti ini: “Berjilbab saja kelakuannya bejat, apalagi tidak berjilbab? Seandainya ada wanita tidak berjilbab berpengarai baik, tentu lebih baik lagi apabila ia berjilbab.”

Belum satu pun saya temui ayat Al-Qur’an, hadits, atau pendapat ulama yang berkata tentang adanya “Jilbab hati”. Bisa jadi ini adalah perkara baru yang diada-adakan.

Dan Allah SWT berfirman di dalam surat Al-A’raf ayat 26 yang artinya :
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat”.
 Allah Juga berfirman di dalam surat al-Ahzab ayat 36 yang artinya :
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.”
C. BOLEHKAH AKU MEMAKAI JILBAB DAN MELEPASNYA SEKALI-KALI?

Terkadang ada saja pertanyaan terlontar dari para Jilbabers, para wanita yang masih belajar memakai jilbab, atau yang berencana memakai jilbab:

“Bolehkah aku memakai jilbab dan melepasnya sekali-kali?”

Jawaban: BOLEH

Hal ini disebabkan tidak mungkinnya para wanita Muslimah memakai jilbab terus menerus. Ada saat dimana ia melepas jilbabnya. Yaitu di saat mandi, tidur di dalam kamarnya, di saat berdua dengan suami, atau saat berkumpul hanya dengan keluarganya di dalam rumah selama ia yakin tak ada orang non-mahrom yang melihatnya tanpa jilbab.

Bicara panjang lebar alasan klise wanita ga makai hijab, kita kembali kepada ke tema kita "Sudah berkeluarga tapi tidak berhijab? salah siapa? Nah ini nih, yang ini nih lebih bahaya. kenapa saya bilang bahaya? bahaya lah masa iya sudah berkeluarga punya suami tidak pakai hijab, lalu di mana letak kehormatan seorang suami kalau istrinya belum berhijab, tidak menjaga kehormatannya. banyak kerugian yang didapat ketika sudah berkeluarga namun belum berhijab: 

1. Keluar rumah tidak menggunakan hijab wanita itu berdosa dan suaminya pun dapat dosa.
2. Semua laki-laki bisa melihat aurat wanita itu, dan dihitung setiap mata laki-laki yang lihat auratnya, dia berdosa suaminya pun ikut kena, dosa juga.
3. Tidak yakinkalau menutup hijab adalah perintah Allah, dan jauh dari dari Allah.
4. Membuat hati menjadi keras, karena merasa dirinya indah dan cantik.
5. Sulit mendapat hidayah karena menganggap itu bukan kewajiban.
6. dan masih banyak lagi kerugian yang di dapat jika tidak menggunakan hijab ketika sudah berkeluarga. 

Ketika wanita sudah beranjak dewasa mereka berfikir secara cerdas tentang hukum alam di kehidupan ini secara riil dunia dan akhirat. Tidak hanya memikirkan dunia saja. Wanita dikatakan dewasa bukan dari umur yang terlihat tua, tetapi pola pikir, cara berfikir, cara pandang, dan cara mereka menyikapi hidup dengan bijaklah mereka baru bisa dikatakan dewasa. Wanita yang menghormati pasangannya adalah wanita yang menutup semua auratnya karena dia tahu bahwa laki-laki lain tidak berhak melihat auratnya, selain pasangannya. tetapi wanita yang belum menutupi auratnya walaupun sudah berkeluarga belum bisa dikatakan sebagai wanita dewasa.

Jadi bagaimana menurut kalian jika wanita sudah berkeluarga tapi belum berhijab ??? salah siapa ? salah suaminya, atau salah wanitanya ? 

Ya jelas salah dua-duanya! pertama salah wanitanya dia sudah tahu kaalau hijab itu kewajibah dan perintah Allah tapi enggan melaksanakannya, yang ke dua salah suaminya, tidak tegas dibiarkan isterinya tidak memakai hijab dilihat oleh semua laki-laki yang melihat auratnya. Kalau wanita belum berhijab pasti itu ada yang salah dengan suaminya, benar atau tidak ? Karena kata mereka sendiri (para laki-laki) konon katanya "seburuk-buruknya laki-laki ingin mendapatkan wanita yang baik-baik" bukankah begitu ?

Jadi, kategori wanita dewasa itu wanita yang sudah baligh yang sudah menutupi auratnya dengan hijab. Kata mereka (para laki-laki) berkata; "sejelek-jeleknya wanita kalau dia berhijab lebih kelihatan cantik dua kali lipat dibanding wanita diluar sana yang membuka auratnya dengan rambut digerai". bukankah begitu ? ;) 

Btw sudah dulu ya sharing-sharingnya... semoga postingan saya ini bermanfaat, yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, karena hakikatnya saudara itu saling mengingatkan satu sama lain, hanya ingin mengajak kebaikan dan meluruskan saja. sampai di sini dulu ya bye bye wassalamualaikum :D ;)