Gini, di sini saya hamya sebagai blogger yang ingin mencurahkan isi hati saya tentang apa yang saya lihat disekitar saya. Banyak dari teman-teman yang sudah tau tapi enggan berjilbab
alasannya klise sekali belum siap atau dari pada berjilbab tapi bejat mending jilbab
hati dulu.. dan ada yang belum tau wajib hukumnya mengenakan jilbab, oke baik kita akan bahas semuanya tentang hijab, sharing-sharing aja untuk menambah ilmu :).
Setiap kali berbicara mengenai hukum wajib menggunakan jilbab kerap kali perdebatan/ pembantahan yang terjadi semakin panjang dan panas.
Karna itu ada beberapa pertanyaan dalam diri saya, serta keraguan
yang terlintas, karena saya masih sangat awam dalam hal agama sangat
takut sekali bila saya telah mengenakan hijab tetapi melakukan dosa maka
dosanya akan lebih bekali-kali lipat, dan membuat saya sangat takut
dan akhirnya saya putuskan untuk menteguhkan pendirian saya maka saya
membaca beberapa artikel dan hadist serta ayat mengenai hukum mengenakan
hijab dan apa akibat bila tidak berjilbab dan apakah boleh tidak
berjilbab karena belum siap? maka postingan dibawah ini akan menjawab semua, kami
mengingatkan sebuah pesan dari Nabi Kita,Muhammad Shalallahu 'Alaihi
Wassalam tentang Hijab. Jangan menyesal kelak di hari Kiamat, bila Anda
tidak mau membaca dan mentaati nasihat ini.)
APA JILBAB ITU?Jilbab atau hijab secara syari’at merupakan bagian pakaian yang wajib digunakan untuk menutupi kepala wanita hingga ke dadanya.
Dalilnya adalah:
“…Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya…” [QS. An-Nuur 24:31]. Artinya ialah bahwa Allah menghendaki agar para wanita menutup kain dari kepalanya hingga ke dadanya.
Dari ayat ini maka para wanita Muslimah perlu memperhatikan apa yang ia
pakai. Apakah benar-benar hijab yang sesuai hukum Allah, ataukah hanya
kain yang dihias-hias oleh tukang salon. Ingat, hijab bukanlah mode yang
bertujuan membuat wanita lebih cantik, justru hijab dipakai agar wanita
terlindungi dari fitnah. Itulah salah satu tujuan syari’at.
Dalilnya ialah:
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59).
Di antara para wanita di zaman Rasulullah tersebut tentu ada yang baru masuk Islam atau ahli maksiat. Namun, setelah turunnya ayat kewajiban hijab, maka mereka langsung melakukannya. Tak ada wanita yang beralasan seperti wanita di zaman sekarang yang menolak hijab dengan alasan: “Aku belum siap”, atau “Jilbab hanya untuk wanita sholehah”.
Dalilnya ialah:
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59).
Di antara para wanita di zaman Rasulullah tersebut tentu ada yang baru masuk Islam atau ahli maksiat. Namun, setelah turunnya ayat kewajiban hijab, maka mereka langsung melakukannya. Tak ada wanita yang beralasan seperti wanita di zaman sekarang yang menolak hijab dengan alasan: “Aku belum siap”, atau “Jilbab hanya untuk wanita sholehah”.
1. Belum siap
Belum
siap, merupakan alasan nomor satu yang paling sering kita dengar. Padahal kebanyakan
orang justru merasa siap setelah mereka berhijab dan bukan sebaliknya. Kalau diajak berhijab aja belum siap, kalau diajak masuk surga
pasti belum siap juga dong ?, yang pake alasan ini entah gak sadar kalau perintah
berhijab itu datangnya dari Allah ! gak ada toleransi alasan “belum
sia” karena ini perintah dari Pencipta kita dan kita sebagai hamba wajib untuk
menjalankannya! coba kalau malaikat izrail tiba-tiba dateng terus mau nyabut
nyawa kita, apakah kita bisa bilang “ya
malaikat, saya belum siap mati. nanti aja yah cabut nyawanya..”? (itu konyol ya haha)
masuk akal gak? kalau emang takdirnya mati hari itu juga ya pasti akan mati,
malaikat mana mau peduli kamu siap atau gak, kamu mau atau gak. makanya gak
akan ada toleransi kesiapan bagi kamu karena Allah sudah menggariskan kehidupan
hambaNya. siap gak siap ya harus siap.
sebenernya kesiapan seseorang itu kan
bergantung pada dirinya sendiri bukan orang lain. boleh jadi sugesti “belum
siap” ini muncul karena kamu terpengaruh oleh bisikan setan. itu sugesti
negatif, sebagai seorang muslim harusnya kita tidak boleh terjebak. setan akan
melakukan segala cara kan agar bisa menghasut ke jalan yang sesat. pasti nanti
akan ada aja yang berdalih, “Daripada
nanti dilepas lagi kerudungnya karna belom siap. mending nunggu siap dulu.”
sekarang yang jadi pertanyaan apa kamu mau dituntun oleh setan? setan, jin
kafir dan iblis itu ahli neraka. mereka bakal kekal disana. jadi jangan mau
diperbudak oleh mereka.
2. Menghijabkan hati dulu
Jawaban
klise yang juga sering dipakai adalah, "Nanti saja, saya mau menghijabkan
hati dulu". Jika saya mendengar jawaban seperti ini, saya akan langsung nyeletuk,
"Emang hati bisa dihijabin?" hati
itu bukan aurat, gimana caranya hati make jilbab? coba benahi yang kelihatan
secara fisik dulu. Aurat yang benar-benar terpampang itu kan rambut, dada,
paha, kulit tangan dan kaki. Tutup dulu yang telihat kasat mata
deh! biasanya
wanita yang berdalih dengan alasan ini akan kasih pernyataan “Percuma kan berhijab tapi kelakuannya buruk.”
kalau niat berhijabnya karena Allah semata insya Allah dengan sendirinya akan
memperbaiki kelakuan menjadi lebih baik. Yakinlah Allah pasti akan menuntun
hambaNya yang mau berusaha untuk menjalankan perintahNya. Kalau niat hijabnya
cuma karena fashion, disuruh pacar, ikut-ikutan temen, tuntutan sekolah, dan
sebagainya. Jelas akan cenderung melencengkan fungsi dan keutamaan berhijab itu
sendiri karena mereka berhijab demi manusia, bukan demi Dzat yang telah
menciptakannya.
3. Belum dapat hidayah
Nah ini nih yang sering terdengar juga, hidayah
itu harus dicari dan tidak serta-merta jatuh dari langit / datang sendiri. Lalu bagaimana cara
mendapat hidayah-Nya? gak ngerti deh sama
wanita yang make alasan ini untuk berkilah, emang gimana caranya kamu tau kalau
kamu udah dapet hidayah? lewat mimpi ketemu malaikat jibril gitu? atau nunggu
hidayah jatuh dari langit? hadeeeuuuh -_-” hidayah itu kita sendiri yang
cari! caranya ya dengan kita berusaha untuk semakin mendekatkan diri pada
Allah. Semakin kamu merasa dekat dengan Allah pasti akan ada suatu daya tarik dan
keinginan untuk selalu melaksanakan setiap perintahNya dan menjauhi
laranganNya. Kalau kita kerjaannya cuma tidur aja tanpa mau usaha apakah
mungkin hidayah akan menghampiri kita? tau gak kalau yang datengnya
langsung dari Allah itu namanya AZAB, bukan hidayah. karena hidayah itu
sesungguhnya didapatkan dari usaha manusia itu sendiri yang ingin menjadi
pribadi sebaik-baiknya manusia, sedangkan azab yang datang langsung dari Allah
itu diterima manusia karena kelalaian manusia itu sendiri atas kemunafikan dari
perintah Allah. Sebenernya dengan punya niatan ingin berhijab aja itu udah
termasuk hidayah dari Allah. Tinggal gimana langkah kita selanjutnya mau
langsung berhijab atau malah mau menundanya? inget, sesuatu yang ditunda-tunda
itu gak baik. Selagi mampu, maka kerjakan! mana tau kita meninggal besok, ya gak?
4. Tidak yakin berhijab itu kewajiban
Jika Kamu tak yakin kalau berhijab itu adalah sebuah kewajiban, ada baiknya Kamu membuka kembali Al Quran. Di dalamnya sudah tertulis bagaimana Allah memerintahkan semua perempuan muslimah untuk memakai hijab. Tentunya perintah ini dibuat untuk kebaikan perempuan sendiri.
Dalam surat Al Ahzab ayat 59 jelas-jelas Allah
berfirman “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu
dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya** ke
seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.”
**Jilbab ialah sejenis baju kurung
yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.
5. BIKIN GERAH Panas dan merusak rambut
Alasan berhijab itu bikin gerah, panas dan bisa merusak rambut itu sangat berlebihan. Sekarang ini tren busana muslimah sudah sangat modern, apa lagi ada beragam produk kecantikan yang bisa melindungi rambut dari kerusakan atau kekeringan saat memakai hijab. Justru sebaliknya, dengan berhijab kulit akan terlindungi, terutama dari sinar UV yang berbahaya. Jelaslah bahwa sebenarnya fungsi hijab ini bukan untuk merusak, melainkan untuk melindungi pemakainya. Belum atau baru mau coba berhijab aja udah ngeluh kepanasan dan kegerahan duluan, coba bandingkan dengan wanita muslim arab yang semuanya berhijab. mereka tinggal di daerah gurun pasir yang suhu
udaranya
jelas jauh lebih tinggi daripada Indonesia, sangat panas. tapi kok mereka gak
ada yang ngeluh kepanasan dan kegerahan ya? jadi ukhti please berhenti jadi
wanita lenje yang banyak maunya dan banyak ngeluhnya. kita ambil sisi
positifnya aja kalau dengan berhijab justru kulit kita terhindar dari sengatan
sinar ultra violet yang dapat merusak kulit. kulit kita jadi gak kusam dan
tetap terjaga kesehatannya. lagipula Allah menyuruh kita berhijab kan pasti
supaya kita terlindungi. jadi mustahil jika hijab itu akan merusak diri kita.
Allah gak mungkin memerintahkan suatu hal yang buruk bagi hambaNya. kalau baru
mau berhijab aja udah banyak ngeluhnya, itu sama aja kalah sebelum berperang.
mending coba dulu dan rasakan sensasinya dijamin deh bakal betah, nyaman dan
gak akan ada niatan untuk lepas kerudung. malah kebanyakan kesan setelah
berhijab itu seperti ini “Tau gini
kenapa gak berhijab dari dulu aja yah?” inget ukhti, neraka itu
jauh lebih panas daripada terik mentari sekarang. saya gak berniat
nakut-nakutin loh cuma sekedar mengingatkan aja.
6. Dilarang orangtua
"Saya tadinya tidak percaya dengan alasan ini, sampai suatu saat saya benar-benar melihat langsung. Teman saya yang sudah berhijab dengan benar (berjilbab besar yang tidak tipis/transparan) tiba-tiba melepas hijabnya dengan alasan dilarang ibunya. Ibunya takut si anak tidak mendapat jodoh, tidak dapat pekerjaan, dikucilkan, dan lain-lainnya. Kadang ada aja Ibu yang gak mau anaknya berhijab (berjilbab besar yang tidak tipis/transparan) dulu soalnya takut anaknya susah dapet jodoh lah, dikira fanatik Islam lah, atau takut anaknya mengikuti aliran-aliran tertentu. Status orangtua memang tinggi di dalam ajaran Islam, sudah kewajiban anak untuk mematuhi perintah orangtua SELAMA apa yang diperintahkan mereka sejalan dengan perintah Allah.
6. Dilarang orangtua
"Saya tadinya tidak percaya dengan alasan ini, sampai suatu saat saya benar-benar melihat langsung. Teman saya yang sudah berhijab dengan benar (berjilbab besar yang tidak tipis/transparan) tiba-tiba melepas hijabnya dengan alasan dilarang ibunya. Ibunya takut si anak tidak mendapat jodoh, tidak dapat pekerjaan, dikucilkan, dan lain-lainnya. Kadang ada aja Ibu yang gak mau anaknya berhijab (berjilbab besar yang tidak tipis/transparan) dulu soalnya takut anaknya susah dapet jodoh lah, dikira fanatik Islam lah, atau takut anaknya mengikuti aliran-aliran tertentu. Status orangtua memang tinggi di dalam ajaran Islam, sudah kewajiban anak untuk mematuhi perintah orangtua SELAMA apa yang diperintahkan mereka sejalan dengan perintah Allah.
Allah Subhanahu
Wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Dan sembahlah Allah
dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun dan berbuat baiklah
kepada dua orang ibu bapak.” (An-Nisa`: 36)
“Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,
maka janganlah kamu mengikuti keduanya .” (Al-Luqman : 15)
semisal kamu udah mengukuhkan niat untuk
berhijab tapi gak jadi karena larangan orangtua, mendingan kamu kasih
pengertian secara baik-baik kepada orangtuamu. tunjukin aja surat-surat di
Al-Qur’an tentang kewajiban berhijab. seinisiatif kamu lah rayu-rayu orangtuamu
biar luluh hatinya. sering-sering aja membantu mereka. asal jangan main kasar
aja sama orangtua sendiri. dan larangan orangtua jangan dijadikan sebagai
penghalang bagi kamu untuk menaati perintah Allah. gak usah takut bakal
diomelin, nekad aja pake jilbab besar. percaya deh orangtua itu sayang banget
sama anaknya meskipun anaknya suka gak dengerin omongan mereka, orangtua itu
akan tetep sayang bahkan dalam kondisi seburuk apapun anaknya. lambat laun
insya Allah orangtua kamu juga pasti akan memaklumi pilihan kamu dan menerima
keputusan kamu. (pengalaman pribadi) hehehh
7. Susah dapat rezeki atau pekerjaan
Bukan hijab yang harus "disalahkan" ketika Kamu tak mendapatkan rezeki atau pekerjaan, tapi mungkin usaha dan doa Kamu yang belum maksimal untuk menjemput rezeki dariNya. Allah sudah mengatur rezeki, nasib, dan jodoh setiap manusia. Satu yang hal yang harus dipahami adalah rezeki itu bukan bergantung dari bos di kantor atau partner bisnis Kamu. Jadi tidak logis kalau Kamu takut kekurangan rezeki karena memakai hijab. pekerjaan yang kamu dapatkan atas izin siapa? rizki yang kamu dapatkan atas izin siapa? masa lebih manut sama boss daripada sama Dzat yang mengizinkan kamu untuk bekerja dan mendapat rizki? alhamdulillah jika pekerjaan kamu membolehkan wanita berhijab. jika tidak, akan ada jalannya dimana pekerjaan kamu menerima hijabmu. memang gak semua pekerjaan, tapi setidaknya masih ada. cari pekerjaan yang direstui Allah. jangan sampai kita diperbudak oleh uang dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan banyak uang demi kesenangan duniawi. ingat, kita gak hidup kekal di bumi ini. antara urusan dunia dan akhiratpun harus seimbang agar kita menjadi orang yang selamat di kemudian hari. maka itu mulailah dari hal yang sederhana dulu, yaitu berhijab. nanti untuk akhlak baik dan tingkat ketebalan iman insya Allah akan mengikuti. ironis memang kalau uang itu bukan segala-galanya tapi segala-galanya memerlukan uang. mindset yang seperti itu tak jarang membuat manusia jadi gelap mata, seolah dia akan mati jika tidak mati-matian mencari uang. khususnya wanita, sampai banyak yang rela menjual diri, rela harga dirinya terinjak-injak, rela mengorbankan kehormatannya, hanya demi harta yang berlimpah. kemudian ia menjadi lalai dan berani kepada Allah karena merasa telah memiliki segalanya. na’udzubillahi mindzalik. kita ini para wanita akhir zaman, jangan sampai kita termasuk golongan manusia yang merugi hanya karena tidak berhijab.
8. Jauh jodoh
"Ini adalah pemikiran yang sangat salah. Justru
sebaliknya, semua laki-laki pasti ingin menikah dengan perempuan yang sholeha,
cantik fisik dan perilakunya.
Prioritas utama yang harus dipilih pria dari seorang
perempuan adalah agamanya, alias seiman. Maka sebandel-bandelnya pria, ia pasti
ingin menikah dengan perempuan yang saleha. Karena perempuan itu nantinya bukan
hanya jadi istri, tapi juga ibu dari anak-anaknya. gak ada data otentik yang mampu membuktikan
bahwa wanita berhijab itu susah dapet jodoh. buktinya banyak kakak-kakak
hijabers yang udah menikah. gak ada jaminan kalau wanita gak berhijab itu lebih
gampang dapet jodoh, buktinya masih banyak artis-artis cantik yang masih
single. jadi gak usah paranoid gitu. jodoh itu Tuhan yang ngatur. tugas kita
cukup memperbaiki kualitas diri kalau mau jodoh yang baik. zaman skarang pria
itu emang suka banget ngeliatin wanita-wanita seksi, itulah naluri mereka
sebagai pria. tapi bukan brarti mereka mau menikahi wanita yang sperti itu kan?
semisal pria harus milih antara wanita salehah atau wanita seksi, kalau pria
itu punya iman dan nalar yang cukup, pastilah dia lebih milih wanita salehah.
karena dia tau betul kalau wanita salehah akan taat pada suami, akan
menghasilkan keturunan yang baik, akan senantiasa mendampinginya menuju jalan
yang lurus. nah makanya setelah berhijab kita juga harus memperbaiki akhlak
supaya insya Allah bisa menjadi wanita salehah idaman pria baik-baik. oke
ukhti?
9. Tidak modis (terkesan kuno)
Alasan ini mungkin saja benar di
tahun 1990-an. Tetapi jika melihat perkembangannya sekarang ini, alasan ini
sudah tak relevan. Sejak tahun 2010, perkembangan busana muslim sangat pesat.
Justru hijab telah menjadi semacam ikon baru di dunia fashion Indonesia. Hijab
tak lagi jadi halangan untuk tampil modis dan gaya, karena orang Indonesia kini
semakin kreatif untuk berkreasi dengan hijab dan busana yang dipakai.
10. Takut jelek
Banyak perempuan yang berpikiran
bahwa memakai hijab bisa membuat perempuan jadi terlihat tua dan jelek.
Benarkah? banyak laki-laki justru berpikir sebaliknya. Baginya, perempuan yang
berhijab itu terlihat lebih cantik dan inner beauty-nya lebih terpancar
jelas.
Hijab akan mempercantik pemakainya dari luar dan dalam. Saat seseorang berhijab akan tumbuh keinginan untuk memperbaiki akhlak dan perilaku sehari-hari.
hijab itu cantik di mata Allah. tapi kebanyakan wanita
yang belum berhijab ini lebih takut keliatan jelek di mata manusia daripada
jelek dimata Allah. penampilan fisik yang rupawan adalah bonus, justru yang
paling utama dan fital itu keimanan dan bagaimana kita menjaga aurat. banyak
wanita yang akan merasa cantik dan lebih percaya diri jika rambutnya yang
panjang dan indah itu tergerai kemudian diperhatikan oleh khalayak banyak.
bangga gitu dinilai cantik oleh orang-orang? mentang-mentang kalau udah pake
krudung gak bakal keliatan lagi keindahan rambutnya trus jadi menunda berhijab
deh. mentang-mentang gak mau keliatan jelek jadi gak masalah gitu menyepelekan
ketetapan Allah? yang penting tetep tampil cantik dihadapan orang ya kan?
dilaknat Allah pun gak akan takut dong yang penting tetep terlihat cantik di
depan umum. semisal kamu uda pernah coba berkerudunh trus dibilang jelek sama
temenmu kemudian kamu akan lebih stres kepikiran apa kata orang daripada
kepikiran apa kata Allah. wanita yang seperti itu bisa dipastikan hanya
mengedepankan hal duniawi dan mengesampingkan bekal untuk akhirat. sadarlah
wahai ukhti, yang dimaksud dengan cantik adalah kecintaan terhadap Allah,
kemuliaan hati, dan keindahan akhak. kecakapan wajah bukanlah suatu tolak ukur
bagi Tuhan untuk melihat seberapa cantiknya kamu. jelek penampilan itu sifatnya
relatif, tergantung dari siapa yang melihatnya. jika berhijab itu jelek menurut
manusia kan bukan berarti jelek juga dimata Allah. bener ga ???
B. KEBATILAN ANGGAPAN JILBAB HATI
Bicara panjang lebar alasan klise wanita ga makai hijab, kita kembali kepada ke tema kita "Sudah berkeluarga tapi tidak berhijab? salah siapa? Nah ini nih, yang ini nih lebih bahaya. kenapa saya bilang bahaya? bahaya lah masa iya sudah berkeluarga punya suami tidak pakai hijab, lalu di mana letak kehormatan seorang suami kalau istrinya belum berhijab, tidak menjaga kehormatannya. banyak kerugian yang didapat ketika sudah berkeluarga namun belum berhijab:
1. Keluar rumah tidak menggunakan hijab wanita itu berdosa dan suaminya pun dapat dosa.
2. Semua laki-laki bisa melihat aurat wanita itu, dan dihitung setiap mata laki-laki yang lihat auratnya, dia berdosa suaminya pun ikut kena, dosa juga.
3. Tidak yakinkalau menutup hijab adalah perintah Allah, dan jauh dari dari Allah.
4. Membuat hati menjadi keras, karena merasa dirinya indah dan cantik.
5. Sulit mendapat hidayah karena menganggap itu bukan kewajiban.
6. dan masih banyak lagi kerugian yang di dapat jika tidak menggunakan hijab ketika sudah berkeluarga.
Ketika wanita sudah beranjak dewasa mereka berfikir secara cerdas tentang hukum alam di kehidupan ini secara riil dunia dan akhirat. Tidak hanya memikirkan dunia saja. Wanita dikatakan dewasa bukan dari umur yang terlihat tua, tetapi pola pikir, cara berfikir, cara pandang, dan cara mereka menyikapi hidup dengan bijaklah mereka baru bisa dikatakan dewasa. Wanita yang menghormati pasangannya adalah wanita yang menutup semua auratnya karena dia tahu bahwa laki-laki lain tidak berhak melihat auratnya, selain pasangannya. tetapi wanita yang belum menutupi auratnya walaupun sudah berkeluarga belum bisa dikatakan sebagai wanita dewasa.
Jadi bagaimana menurut kalian jika wanita sudah berkeluarga tapi belum berhijab ??? salah siapa ? salah suaminya, atau salah wanitanya ?
Ya jelas salah dua-duanya! pertama salah wanitanya dia sudah tahu kaalau hijab itu kewajibah dan perintah Allah tapi enggan melaksanakannya, yang ke dua salah suaminya, tidak tegas dibiarkan isterinya tidak memakai hijab dilihat oleh semua laki-laki yang melihat auratnya. Kalau wanita belum berhijab pasti itu ada yang salah dengan suaminya, benar atau tidak ? Karena kata mereka sendiri (para laki-laki) konon katanya "seburuk-buruknya laki-laki ingin mendapatkan wanita yang baik-baik" bukankah begitu ?
Jadi, kategori wanita dewasa itu wanita yang sudah baligh yang sudah menutupi auratnya dengan hijab. Kata mereka (para laki-laki) berkata; "sejelek-jeleknya wanita kalau dia berhijab lebih kelihatan cantik dua kali lipat dibanding wanita diluar sana yang membuka auratnya dengan rambut digerai". bukankah begitu ? ;)
Btw sudah dulu ya sharing-sharingnya... semoga postingan saya ini bermanfaat, yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, karena hakikatnya saudara itu saling mengingatkan satu sama lain, hanya ingin mengajak kebaikan dan meluruskan saja. sampai di sini dulu ya bye bye wassalamualaikum :D ;)
B. KEBATILAN ANGGAPAN JILBAB HATI
Sebagian orang yang mengikuti hawa nafsu berkata bahwa jilbab tidaklah
penting yang terpenting adalah jilbab hati. Maka, tanyakanlah lagi
kepada orang tersebut: “Bagaimana jilbab hati yang benar itu?”
Pernyataan seperti ini sangat dekat dengan bid’ah-bid’ah yang dibuat
oleh orang-orang Nasrani yang tidak bersunat, ketika mereka ditanya:
“Yesus dikhitan pada hari ketujuh setelah kelahirannya, mengapa banyak
di antara kalian yang tidak khitan? Mereka menjawab: ‘Yang penting bagi
kami adalah SUNAT HATI!’”
Maka bertakwalah sekelompok orang yang menyelisihi sunah Rasulullah dan syari’at yang telah ditetapkan Allah dalam agama yang mulia ini.
Kemudian ada pula yang mengatakan: “Untuk apa berjilbab kalau kelakuannya bejat? Lebih baik tidak berjilbab tapi kelakuannya baik.”
Maka, kita katakan kepada orang seperti ini: “Berjilbab saja kelakuannya bejat, apalagi tidak berjilbab? Seandainya ada wanita tidak berjilbab berpengarai baik, tentu lebih baik lagi apabila ia berjilbab.”
Belum satu pun saya temui ayat Al-Qur’an, hadits, atau pendapat ulama yang berkata tentang adanya “Jilbab hati”. Bisa jadi ini adalah perkara baru yang diada-adakan.
Dan Allah SWT berfirman di dalam surat Al-A’raf ayat 26 yang artinya :
Maka bertakwalah sekelompok orang yang menyelisihi sunah Rasulullah dan syari’at yang telah ditetapkan Allah dalam agama yang mulia ini.
Kemudian ada pula yang mengatakan: “Untuk apa berjilbab kalau kelakuannya bejat? Lebih baik tidak berjilbab tapi kelakuannya baik.”
Maka, kita katakan kepada orang seperti ini: “Berjilbab saja kelakuannya bejat, apalagi tidak berjilbab? Seandainya ada wanita tidak berjilbab berpengarai baik, tentu lebih baik lagi apabila ia berjilbab.”
Belum satu pun saya temui ayat Al-Qur’an, hadits, atau pendapat ulama yang berkata tentang adanya “Jilbab hati”. Bisa jadi ini adalah perkara baru yang diada-adakan.
Dan Allah SWT berfirman di dalam surat Al-A’raf ayat 26 yang artinya :
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah
menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah
untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang
demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,
mudah-mudahan mereka selalu ingat”.
Allah Juga berfirman di dalam surat al-Ahzab ayat 36 yang artinya :
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang
mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan
Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan
(yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah
dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.”
C. BOLEHKAH AKU MEMAKAI JILBAB DAN MELEPASNYA SEKALI-KALI?
Terkadang ada saja pertanyaan terlontar dari para Jilbabers, para wanita yang masih belajar memakai jilbab, atau yang berencana memakai jilbab:
“Bolehkah aku memakai jilbab dan melepasnya sekali-kali?”
Jawaban: BOLEH
Hal ini disebabkan tidak mungkinnya para wanita Muslimah memakai jilbab terus menerus. Ada saat dimana ia melepas jilbabnya. Yaitu di saat mandi, tidur di dalam kamarnya, di saat berdua dengan suami, atau saat berkumpul hanya dengan keluarganya di dalam rumah selama ia yakin tak ada orang non-mahrom yang melihatnya tanpa jilbab.
Terkadang ada saja pertanyaan terlontar dari para Jilbabers, para wanita yang masih belajar memakai jilbab, atau yang berencana memakai jilbab:
“Bolehkah aku memakai jilbab dan melepasnya sekali-kali?”
Jawaban: BOLEH
Hal ini disebabkan tidak mungkinnya para wanita Muslimah memakai jilbab terus menerus. Ada saat dimana ia melepas jilbabnya. Yaitu di saat mandi, tidur di dalam kamarnya, di saat berdua dengan suami, atau saat berkumpul hanya dengan keluarganya di dalam rumah selama ia yakin tak ada orang non-mahrom yang melihatnya tanpa jilbab.
Bicara panjang lebar alasan klise wanita ga makai hijab, kita kembali kepada ke tema kita "Sudah berkeluarga tapi tidak berhijab? salah siapa? Nah ini nih, yang ini nih lebih bahaya. kenapa saya bilang bahaya? bahaya lah masa iya sudah berkeluarga punya suami tidak pakai hijab, lalu di mana letak kehormatan seorang suami kalau istrinya belum berhijab, tidak menjaga kehormatannya. banyak kerugian yang didapat ketika sudah berkeluarga namun belum berhijab:
1. Keluar rumah tidak menggunakan hijab wanita itu berdosa dan suaminya pun dapat dosa.
2. Semua laki-laki bisa melihat aurat wanita itu, dan dihitung setiap mata laki-laki yang lihat auratnya, dia berdosa suaminya pun ikut kena, dosa juga.
3. Tidak yakinkalau menutup hijab adalah perintah Allah, dan jauh dari dari Allah.
4. Membuat hati menjadi keras, karena merasa dirinya indah dan cantik.
5. Sulit mendapat hidayah karena menganggap itu bukan kewajiban.
6. dan masih banyak lagi kerugian yang di dapat jika tidak menggunakan hijab ketika sudah berkeluarga.
Ketika wanita sudah beranjak dewasa mereka berfikir secara cerdas tentang hukum alam di kehidupan ini secara riil dunia dan akhirat. Tidak hanya memikirkan dunia saja. Wanita dikatakan dewasa bukan dari umur yang terlihat tua, tetapi pola pikir, cara berfikir, cara pandang, dan cara mereka menyikapi hidup dengan bijaklah mereka baru bisa dikatakan dewasa. Wanita yang menghormati pasangannya adalah wanita yang menutup semua auratnya karena dia tahu bahwa laki-laki lain tidak berhak melihat auratnya, selain pasangannya. tetapi wanita yang belum menutupi auratnya walaupun sudah berkeluarga belum bisa dikatakan sebagai wanita dewasa.
Jadi bagaimana menurut kalian jika wanita sudah berkeluarga tapi belum berhijab ??? salah siapa ? salah suaminya, atau salah wanitanya ?
Ya jelas salah dua-duanya! pertama salah wanitanya dia sudah tahu kaalau hijab itu kewajibah dan perintah Allah tapi enggan melaksanakannya, yang ke dua salah suaminya, tidak tegas dibiarkan isterinya tidak memakai hijab dilihat oleh semua laki-laki yang melihat auratnya. Kalau wanita belum berhijab pasti itu ada yang salah dengan suaminya, benar atau tidak ? Karena kata mereka sendiri (para laki-laki) konon katanya "seburuk-buruknya laki-laki ingin mendapatkan wanita yang baik-baik" bukankah begitu ?
Jadi, kategori wanita dewasa itu wanita yang sudah baligh yang sudah menutupi auratnya dengan hijab. Kata mereka (para laki-laki) berkata; "sejelek-jeleknya wanita kalau dia berhijab lebih kelihatan cantik dua kali lipat dibanding wanita diluar sana yang membuka auratnya dengan rambut digerai". bukankah begitu ? ;)
Btw sudah dulu ya sharing-sharingnya... semoga postingan saya ini bermanfaat, yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, karena hakikatnya saudara itu saling mengingatkan satu sama lain, hanya ingin mengajak kebaikan dan meluruskan saja. sampai di sini dulu ya bye bye wassalamualaikum :D ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar