Setitik cahaya yang singgah
Masih terdiam dalam malam
Masih tenggelam dalam diam
Menatap bintang dilangit yang-
Kian tenggelam di malam
Terpendam dalam langit yang kelam
Deburan ombak memecah keheningan
Biar laut bernyayi ria dengan senang
Sedang aku bersandar dalam terpejam
Kudengar samar suara di luar apa
Ku beranjak keluar, kulihat tiada rupa
Lelah perjalanan di atas laut
Menggoyah jiwa yang makin kalut
Mataku tetap melanglangbuana
Sebabnya ku bertanya
Ini hati punya siapa?
Ini lara ada apa?
Ini bukan kapal Titanic yang romantik !
Tapi ini ombak yang menarik-narik
Angin semakin kencang
S'gala jiwa menegang tiada penenang
Baru ku ingat DIA-lah Sang Penyayang
Hapus semua dukaku
Peluk jiwaku dalam kasih-Mu
Hilangkan semua risau itu
Hapus semua bayangan itu
Duhai Tuhan Sang peneguh jiwa
Sampaikan isyaratku padanya
Biar hembusan angin yang melambainya
Meski hanya sedetik meniup rambutnya
Tetap terpejam tengah malam
Kudengar suara berbisik sesekali diam
sesaat terdengar lirih
Apa suara hati yang merintih?
Samar suara saja !
Ahh itu imajinasiku saja !
Ku cari tiada siapa
Ku lihat tiada rupa
Hanya angin penghantar suara tak berupa
Sampaikan maafku padanya
Jika lisan dan tingkah tak terjaga, atau
Asa ku yang berlebihan pula
Mungkin karna laraku dulu tak kunjung sirna
Mungkin karna bukan pilihannya
Mungkin jua karna berbeda
Rasa tak dapat dibendung
Bukan benang yang dapat digulung
Jua tak dapat dipaksa
Pada akhirnya kan tau baik buruk makud-Nya
By: SID
Selasa, 04 Agustus 2015
SEPERTI ...
Seperti badai yang menerpa
selintas terasa duka
seperti ombak menarik-narik menepi
selintas terasa sepi
Biar hati diam mengarti
Biar hati bergumam sendiri
Tiba deras mengguyur permukaan bumi
seketika banjir pun menggenangi
Bagai pujangga tersesat dalam labirin cinta
Biar tersesat pun tak ada artinya
Menyemai pun tak hasil, menuai pun apalalagi
Bagai tikus terbunuh racun di ladang padi
Seperti hutan terbakar panasnya matahari
Seperti kapal di tengah lautan badai
seperti rumah tanpa penghuni
seperti bumi tanpa matahari
By: SID
selintas terasa duka
seperti ombak menarik-narik menepi
selintas terasa sepi
Biar hati diam mengarti
Biar hati bergumam sendiri
Tiba deras mengguyur permukaan bumi
seketika banjir pun menggenangi
Bagai pujangga tersesat dalam labirin cinta
Biar tersesat pun tak ada artinya
Menyemai pun tak hasil, menuai pun apalalagi
Bagai tikus terbunuh racun di ladang padi
Seperti hutan terbakar panasnya matahari
Seperti kapal di tengah lautan badai
seperti rumah tanpa penghuni
seperti bumi tanpa matahari
By: SID
Langganan:
Postingan (Atom)